Tentu saja, hal ini langsung menuai aksi protes di kalangan para aktivis rohis se-Indonesia. Melalui situs jejaring sosial baik Facebook maupun Twitter, mereka mengajak kaum Muslim se-Indonesia untuk mengirimkan sms penuntutan berita itu ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan juga ke Pimpinan Redaksi Metro TV.
Sebagaimana dilansir situs berita www.merdeka.com, Forum Komunikasi Aktivis Rohis (FKAR) menuntut Metro TV untuk meminta maaf atas berita tersebut. "Kami Forum Komunikasi Alumni Rohis, SMP dan SMA Jakarta menuntut Metro TV untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena telah memberitakan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris," ujar FKAR melalui broadcast BlackBerry, Sabtu (15/9).
Hingga berita ini diturunkan, sms berantai maupun pesan berantai dari wall ke wall Facebook terus bergulir. Para aktivis rohis mengajak seluruh masyarakat yang mengaku Islam untuk menuntut Metro TV. Dan jika pihak Metro TV tidak segera meminta maaf dan mengklarifikasi berita gegabahnya tersebut, masyarakat meminta aga ijin kepenyiaran Metro TV dicabut.
Kawan,
Tidakkah kau lihat islam diserang sampai sedemikian hebat?
Mengapa para Rohis yang dianggap "perusak"?
Mengapa bukan para remaja yang hob hura-hura, aktivis pacaran, pelaku tawuran, hobi mabuk, dan yang sukanya nongkrong nggak jelas itu?
Metro TV, Kami Turut Berduka Cita. Sekarang citramu sangat buruk di mata kami.
0 komentar:
Posting Komentar